Zulfi Mursal |
"Tentunya kita akan cek dulu kebenaran adanya pengakuan tersebut ke dinas terkait," terang Zulfi Mursal.
Selain itu diungkapkan praktisi Partai Amanat Nasional (PAN) Siak ini bahwa, apabila pengakuan pemotongan tersebut benar adanya, ia meminta kepada bupati untuk melakukan penindakan terhadap oknum-oknum yang melakukan tersebut.
"Kalau saat dicek ternyata benar, kita minta kepada bupati untuk segera mengambil tindakan. Dan diharapkan hal ini tidak terjadi lagi," ungkap Zulfi Mursal.
Sebelumnya, Informasi Segmennews.com dilapangan tempat mereka latihan diketahui bahwa, adanya pemotongan honor atlit sepak takraw dan pelatihnya tersebut terjadi di tahuan anggaran 2011 lalu, saat itu PPTK nya dijabat Agus Salim. Besarnya potongan berkisar Rp 500 ribu per atlit dan pelatih, selain itu mereka tidak ada menandatangani tanda terima.
Senin (7/1/13), Seperti yang diungkapkan beberapa pelatih sepak takraw tersebut yakni berinisial RM, AN membenarkan hal tersebut, diakui mereka bahwa honor pelatih disaat 2011 lalu sebesar Rp 1,5 juta dan diduga dipotong Rp 500 ribu. Hal serupa juga dialami para atlit yang berjumlah sekitar 18 atlit.
Honor mereka yang diduga dipotong saat di Sulawesi Tenggara, Kejurnas Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP), terima honor Rp 900 ribu yang seharusnya Rp 1,5 juta. Diantara para atlit yang ikut yakni atlit putri, Ismi, aini, ardianti, nurhayati, juniarti, helsi.
Selain itu di Medan, atlit yang pergi nurhayati, juniarti, helsi, putri, Honor Rp 250 ribu seharusnya Rp 500 ribu. (rinto)
0 komentar:
Posting Komentar