Jakarta (segmennews.com)-Pemerintah boleh saja membanggakan pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III-2012 masih 6,3%. Tapi sayang, prestasi itu tampaknya bukan hasil kerja pemerintah. Buktinya,
penyerapan dana APBN 2012 masih saja mampet. Hingga 28 September
kemarin, realisasi belanja barang dan modal masing-masih baru 39,3% dan
36,8%. Padahal usia tahun 2012 tinggal tiga bulan lagi.
Kecilnya
angka penyerapan anggaran tahun berjalan memperlihatkan bahwa peran
pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi amatlah kecil. Dengan
kata lain, belanja negara tidak punya pengaruh terhadap pertumbuhan yang
mencapai 6,3%. Yang lebih menyedihkan, para pejabat menilai rendahnya
penyerapan anggaran belum dianggap sebagai masalah.
Anny
Ratnawati, Wakil Menteri Keuangan, menyatakan bahwa tersendatnya
penyerapan APBN akibat revisi Perpres No. 54/2010 tentang pengadaan
barang dan jasa pemerintah. Tapi ia merasa penyerapan anggaran tahun ini
lebih baik dibandingkan tahun lalu. “Semula kami harapkan revisi
Perpres itu sudah selesai awal tahun, tapi ternyata baru Agustus ini,”
katanya.
Apapun alasannya, yang jelas dalam tiga bulan ke depan
bakal ada penggelontoran anggaran belanja senilai lebih dari 60%. Dalam
APBN-P 2012, pemerintah menargetkan belanja barang dan modal tahun ini
Rp355,3 triliun. Dengan kata lain, dalam tiga bulan ke depan pemerintah
akan menggelontorkan dana anggaran sekitar Rp213 triliun atau sekitar
Rp70 triliun per bulan.
Masalahnya, penggelotoran anggaran pada
akhir tahun menunjukan bahwa fungsi perencanaan pemerintah sangat buruk.
“Seolah-olah, yang penting anggaran habis, tapi tidak memperhatikan
dampaknya,” kata seorang pengamat pengusaha. Akibatnya, lanjut dia,
percepatan tender akan semakin banyak. Jorjoran dana proyek terus
berulang dan rawan hanky panky atau moral hazard.
Si
pengusaha juga curiga, lambatnya penyerapan ini memang disengaja.
Maksudnya, selama ini dana tersebut oleh disimpan oleh masing-masing
departemen di bank dalam bentuk deposito, giro, dan tabungan. Nah, bukan
tak mungkin, sebagian penghasilan bunga dari dana tersebut masuk ke
kantung pejabat.(snc/inc)
0 komentar:
Posting Komentar