Siswa dan masyarakat do'a tolak bala |
Do'a tolak bala yan di maksudkan untuk mengusir pengaruh jahat dari makhluk halus yang selama ini mengganggu dan merasuki siswi hampir setiap hari, yang berakibatkan sekolah diliburkan hampir seminggu.
Doa bersama yang diikuti oleh siswa kelas X sampai kelas XII dan dihadiri juga oleh tokoh masyarakat, camat, Danramil, kapolsek, UPTD Dsdikpora dan seluruh unsure Upika Kecamatan Kepenuhan total yang mengikuti do'a tersebut sekitar 820 orang. Sebelum prosesi berdo'a bersama, lantunan ayat suci berkumandang yang dipimpin oleh, Ustd. H. Usman BL, dan tahlil di pimpin oleh KH. Usman dan dilanjutkan dengan Do’a yang dipimpin oleh, KH. Ridwan.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian pencerahan agama serta bimbingan yang disampaikan oleh salah seorang tokoh masyarakat yang juga ketua komite sekolah SMA Negeri 1 Kepenuhan, Bapak Drs. H. Efendi R. Effendi menyampaikan bahwa siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kepenuhan harus menjaga kesopanan dalam pergaulan sehari – hari, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, agar kejadian – kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa – masa yang akan datang.
Disamping itu, Kepala SMA Negeri 1 Kepenuhan, M. Ardi, SS. M. Pd mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat kecamatan kepenuhan yang telah bersedia datang dan melangsungkan do'a besama.
"Semoga dengan do’a tolak bala ini kejadian – kejadian seperti yang lalu-lalu tidak terulang kembali di masa – masa yang akan datang, dan siswa pun bisa lebih menjaga kesopanannya," ucapnya.
Selain itu, mengingat ujian sudah dekat, seluruh siswa dan siswi juga diingatkan agar mengikuti pelajaran dengan baik.
"Akibat kejadian (kesurupan) yang terjadi akhir-akhir ini mengakibatkan pelajaran banyak yang tertinggal, sebab dengan adanya kejadian tersebut, sehingga siswa terpaksa diliburkan selama seminggu," ungkapnya.
Menanggapi prosesi do'abersama itu, anggota DPRD Rohul Ismail SAg,Msi berharap, dengan terlaksananya do’a tolak bala tersebut, diharapkan dapat menenangkan siswa dan tidak ada lagi kejadian kesurupan. Sehingga kedepannya proses belajar mengajar di SMA itu bisa berjalan lancar.
"Mudah-mudahan rasa was-was yang menghantui mereka, baik secara fisik maupun dan mental para siswa tidak terganggu sehingga mereka bisa melanjutkan belajar dengan baik," sampai Ismail. (idab)
0 komentar:
Posting Komentar