ilustrasi |
Dikatakan kepala Disdikpora Rohul, H M Zen M,MPd, Selasa (16/10) bahwa ke-22 siswa tersebut masih dalam keadaan trauma, sebab mereka mengalami hal tidak lazim taua di ganggu jin. Namun katanya, kesurupan tersebut juga pernah terjadi di sekolah berbagai daerah di Indonesia.
Katanya, penyebab kesurupan itu, akibat kurangnya mendalami keagamaan, atau bisa juga mereka berperilaku di luar jalur agama. Sebab, siswa masih labil, sehingga berbuat hal yang bertentangan dengan agama. Sehingga membuat kemarahan mahkluk halus terpancing.
"Kita imbau kepada siswa dan siswi agar menghindari perbuatan yang di luar jalur agama, dan lakukanlah sesuai program Pemkab agar menjalankan sholat berjemaah," imbaunya.
Selain itu tambahnya, jalankan juga Program maghrib mengaji. Jika Nilai-Nilai dan kewajiban Agama dijalankan, maka tidak ada makhluk halus yang berani mendekatinya.
"Kita juga telah memprogramkan menghafal ayat-ayat pendek bagi siswa kelas III SD hingga kelas XII tingkat SLTA di Kabupaten Rohul. Hal itu juga untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan bagi siswa di sekolah maupun dirumah," ujarya.
Disamping itu terhadap siswa yang masih trauma akibat kesurupan tersebut, M Zen meminta kepada kepala sekolah agar mendata siswa yang pernah mengalami kesurupan, agar mereka di berikan siraman kerohanian. (idab)
0 komentar:
Posting Komentar