Jakarta (segmennews.com)- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad kembali memberikan
sinyal temuan baru dalam pengusutan kasus korupsi gedung olahraga di
Bukit Hambalang, Sentul, Bogor. Ia bakal mengungkapkannya setelah
pengusutan temuan baru itu rampung. "Perkembangan kasus Hambalang
mudah-mudahan akan ada yang mengejutkan kita semua," kata dia di
kantornya, Selasa, 9 Oktober 2012.
Proyek Hambalang dikerjakan
oleh PT Adhi Karya (Persero) sejak 2010. Proyek itu menggunakan dana
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 1,52 triliun. Dalam
proyek tersebut, Adhi Karya memegang pengerjaan sebanyak 70 persen, dan
sisanya dikuasai PT Wijaya Karya.
Proyek ini mengemuka saat
Muhammad Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, menuduh Ketua
Demokrat Anas Urbaningrum mengambil dana dari proyek itu senilai Rp 50
miliar pada Januari 2010. Duit ini dipakai untuk merebut kursi ketua
umum dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada Mei tahun lalu. Anas
membantah tudingan tersebut.
Kasus ini menyeret Deddy Kusdinar,
Kepala Biro Perencanaan Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan
Olahraga sebagai tersangka pertama. Deddy, yang kala itu menjadi
pejabat pembuat komitmen, diduga menyalahgunakan kewenangan dengan
menggelembungkan anggaran sehingga menimbulkan kerugian negara dalam
proyek berbiaya Rp 1,08 triliun tersebut.
Sumber di KPK
mengatakan, KPK kini sedang merampungkan penyelidikan pengadaan tanah
proyek tersebut. Dalam penyelidikan ditemukan sejumlah kejanggalan
berupa pengadaan sertifikat serta lahan yang bermasalah kepemilikannya.
Menurut sumber, dalam penyelidikan ini, nama Anas Urbaningrum cukup
mencuat.
KPK sedang memperkuat penyelidikan terhadap Anas dengan
memeriksa campur tangannya dalam pengadaan tanah tersebut. "Dia sulit
akan lolos pada kasus ini," ujar sumber tersebut. Namun Abraham menolak
membeberkan apa perkembangan yang mengejutkan tersebut. Ia menegaskan
masih terus mengembangkan dan mendalami pengusutannya.
Tetapi ia menyatakan, "Pada akhirnya kalian akan bisa meng-update kemungkinan seperti yang ada dalam pikiran kalian," kata dia. "Sense kami semua sama dengan rakyat Indonesia terhadap kasus Hambalang. Nah, itulah yang akan kami lakukan."(snc/tempo)
0 komentar:
Posting Komentar