Sebelum tabur bunga, anggota Nasional Demokrat Pekanbaru melakukan upacara dan perenungan di Taman Makam Pahlawan Kerja. Kegiatan dilaksanakan di tempat bersejarah ini karena menjadi simbol penindasan kolonialisme Jepang terhadap kaum pribumi.
Ketua Pengurus Daerah Nasional Demokrat Pekanbaru Abdullah Qayyum minta pemerintah melindungi para pekerja, khususnya di luar negeri. Menurut Qayyum, hukuman mati yang dialami tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi membuktikan pemerintah kurang peduli pada nasib warganegara.
“Kami berharap ada perubahan dalam kebijakan ketenagakerjaan. TKI harus diperlakukan dengan baik sebagai warganegara dan hak-hak mereka dilindungi,” ujar Qayyum.
Nasional Demokrat Pekanbaru mendesak pemerintah menghentikan perbudakan modern dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk rakyat. Qayyum menilai nasib pekerja di zaman kemerdekaan hampir sama dengan kondisi TKI saat ini.
Setelah melakukan upacara, Ketua Nasional Demokrat Pekanbaru Abdullah Qayyum, Ketua Pengurus Wilayah Nasional Demokrat Riau Iskandar Husein dan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pekanbaru menggelar aksi tabur bunga di makam pekerja romusha yang menjadi korban kekerasan tentara Jepang pada zaman perang kemerdekaan.
Ratusan orang dari Pulau Jawa dikubur di Taman Makam Pahlawan Kerja setelah mengalami penindasan tentara Jepang tahun 40-an. Mereka dipaksa Jepang membuat jalan kereta api dari Sumatera Barat sampai Riau sepanjang 200 kilometer tanpa menerima upah. (asr)
0 komentar:
Posting Komentar