Bengkulu (segmennews.com)-Pihak Keluarga korban Mulyan Johani (28) yang tewas karena diduga
ditembak anggota Sat Reskrim Polres Bengkulu yang dipimpin Novel
Baswedan, mengaku tidak pernah sekalipun melaporkan kejadian tersebut ke
polisi.
Wakil pihak keluarga Johani, Antony Besmar (41), menyatakan bahwa pihaknya tak pernah mendesak agar kasus ini diusut tuntas.
Antony mengatakan, keluarganya justru mengharapkan pihak kepolisian
tidak memanfaatkan kematian adiknya untuk kepentingan apapun. Meski
demikian Antony mengakui, pihak keluarga tak keberatan jika kasus
tersebut diungkap oleh pihak kepolisian.
"Jika kasus tersebut diusut kami bersedia. Tapi kami minta, keluarga
kami jangan dimanfaatkan hanya untuk menjatuhkan Novel, ingat itu," ujar
Antony yang mengaku saat kejadian penembakan dirinya sedang tidak
berada di Bengkulu.
Diungkapkannya, pada saat kejadian tersebut pihak keluarga telah
menggelar rapat dan memutuskan menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian.
Namun hingga saat ini, pengusutan kasus tersebut belum terungkap dan
masih mengambang.
"Kenapa baru sekarang kasus ini dibuka kembali? Ini juga menjadi
pertanyaan kami, walaupun kami tetap menginginkan kasus ini tetap
diusut" kata Antony yang menyebutkan bahwa Johani merupakan atlet
binaraga dan pelatih fitnes.
Dipaparkannya, kronologis kejadian saat penangkapan adik Johani memang
tak pernah jelas. "Keluar dari rumah rumah fisiknya sangat sehat, jam
sebelas malam kami dikabari (Johani) meninggal dunia karena ditembak.
Putusan dari Propam kami juga tidak mengetahuinya, " ungkap Antony. (snc/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar