Selasa, 28 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Kondisi penyanyi nasional Utha Likumahuwa hingga kini masih koma. Utha dirawat di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru karena mengalami stroke.

Utha menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Santa Maria, Pekanbaru, Selasa (28/6). Penyanyi yang populer di era 80-an ini belum sepenuhnya sadar sejak dirawat di rumah sakit, tiga hari lalu.

Menurut managernya Ade, Utha terkena stroke saat berkunjung ke rumah saudaranya di Pekanbaru. Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata penyanyi bersuara tenor ini juga menderita komplikasi diabetes dan jantung.

Berdasarkan diagnosa magnetic resonance imaging (MRI), dalam otak Utha terjadi penyumbatan pembuluh darah yang memicu stroke. Akibatnya bagian kanan tubuh pelantun Puncak Asmara ini tidak berfungsi. “Kondisinya belum benar-benar sadar. Masih sulit berkomunikasi,” kata Ade.

Ade menduga faktor kelelahan setelah menjalani aktivitas berat menyebabkan Utha terserang stroke. Menurut managernya, Utha baru saja mengikuti konser di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau sebelum berkunjung ke Pekanbaru. Pihak keluarga belum bisa membawa Utha ke rumah sakit di Jakarta karena kondisi penyanyi pop tersebut masih labil. (asr)

Utha Likumahuwa Masih Koma

PEKANBARU (RS) Kondisi penyanyi nasional Utha Likumahuwa hingga kini masih koma. Utha dirawat di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru karena me...

Senin, 27 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Wakil Sekretaris Umum DPD Demokrat Riau Supirman mengungkapkan bukti suap yang diterima hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Kasus suap ini diduga terkait putusan MK dalam pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) Kota Pekanbaru, Riau.

Supirman membeberkan dugaan suap di MK kepada wartawan di Restoran Kimteng, Jl Senapelan, Pekanbaru, Senin (27/6). Ketua Bidang Pengerahan Massa Tim Firdaus-Ayat Cahyadi ini memperlihatkan uang 300 dollar AS. Menurut Supirman, uang tersebut adalah sebagian dana yang diserahkan salah seorang pejabat Riau untuk hakim MK.

Politisi Partai Demokrat Riau ini menduga pejabat Riau menyuap hakim MK untuk memenangkan gugatan calon Wali Kota Pekanbaru Septina Primawati dalam sengketa pemilukada. MK mengabulkan gugatan Septina yang juga istri Gubernur Riau, Jumat (24/6) lalu. Keputusan MK tersebut menyebabkan pemilukada Pekanbaru harus diulang. MK menyatakan telah terjadi kecurangan yang terstruktur dan sistematis.

“Saya ketemu pejabat Riau itu di Bandara Soekarno-Hatta. Dia bilang mau menyerahkan uang untuk MK,” kata Supirman.

Ia juga menduga keputusan MK yang memenangkan gugatan pasangan Septina Primawati-Erizal Muluk dipengaruhi kedekatan politisi PKB Lukman Edy dengan Ketua MK Mahfud MD. Akibatnya, hakim yang menyidangkan kasus pemilukada Pekanbaru selalu menguntungkan posisi tim Berseri.

“Saya menilai MK tidak netral lagi. Ada mafia peradilan di lembaga ini,” kata Supirman.

Dia didampingi pengacara Armilis mengancam akan membuka kasus ini di Komisi III DPR dan menyerahkan barang bukti kepada aparat hukum. Menurut Armilis, pihaknya sudah siap menghadapi resiko hukum.

Armilis menyayangkan pernyataan Ketua MK Mahfud MD di media massa. Dalam pernyataan tersebut, Mahfud MD mengatakan isu suap yang diterima hakim MK terkait pemilukada Pekanbaru adalah sampah.

“Saya prihatin, kenapa seorang pimpinan MK mengeluarkan statement seperti itu. Tidak sopan, kami berpikir untuk melaporkan Mahfud secara pidana karena ucapannya itu,” kata Armilis.

Berdasarkan keputusan MK, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru harus menggelar pemilukada ulang paling lambat 90 hari terhitung putusan dikeluarkan, Jumat (24/6). Pemilukada Pekanbaru diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni pasangan Firdaus-Ayat Cahyadi dan pasangan Septina Primawati-Erizal Muluk.

Pemilukada pertama digelar, Rabu (18/5) lalu dengan kemenangan pasangan Firdaus-Ayat Cahyadi. Namun, tim Septina Primawati-Erizal Muluk menggugat keputusan KPU Pekanbaru ke MK karena menduga ada kecurangan. (asr)

Hakim MK Dituding Terima Suap Terkait Pemilukada Pekanbaru

PEKANBARU (RS) Wakil Sekretaris Umum DPD Demokrat Riau Supirman mengungkapkan bukti suap yang diterima hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Kasus...

Jumat, 24 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Kasus kepala bayi putus saat dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru mendapat sorotan masyarakat. DPRD Riau memanggil pimpinan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Riau ini, Jumat (24/6). Dewan menduga terjadi kesalahan penanganan medis atau malpraktek.
Kasus yang menimpa keluarga pasien RSUD Arifin Achmad ini terungkap setelah diberitakan sebuah media lokal. Ibu bayi yang bernama Intan Simanjuntak dilaporkan selamat, namun anaknya meninggal dunia setelah dilakukan penanganan medis.
Menurut paman pasien, Fajar Menanti, kasus ini terjadi, Rabu (1/6) lalu. Saat dibawa ke ruang gawat darurat RSUD Arifin Achmad, posisi kaki dan badan bayi berada di luar atau sunsang. Sedangkan kepalanya masih dalam rahim.
Setelah dilakukan persalinan, kepala bayi putus dan tertinggal dalam rahim ibunya. Dokter rumah sakit langsung melakukan operasi untuk mengeluarkan kepala bayi. “Kondisinya memang mengkhawatirkan. Kepala bayi putus dalam rahim ibunya. Ini sangat aneh,” kata Fajar.
Kasus ini mendapat perhatian Komisi D DPRD Riau. Anggota dewan langsung memanggil Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Yulwiriati Moesa. Anggota Komisi D Arifin Bantu Purba menduga dokter melakukan malpraktek. Arifin menyatakan dokter yang melakukan operasi tidak profesional sehingga kepala bayi putus saat dilahirkan. “Ini sudah keterlaluan, dokter dan pimpinan RSUD harus bertanggung jawab dalam kasus ini,” tegas Arifin.
Sementara Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Yulwiriati Moesa menyatakan sudah melakukan operasi sesuai prosedur. Yulwiriati beralasan kondisi pasien sudah parah sebelum dibawa ke rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Riau tersebut. “Ibu bayi sudah dibawa ke bidan sebelum ke rumah sakit. Jadi kondisinya sudah babak belur,” kata Yulwiriati.
DPRD Riau menyatakan jika ditemukan indikasi dokter RSUD Arifin Achmad melakukan malpraktek, kasus ini akan dibawa ke jalur hukum. Dokter dinilai melanggar pasal 190 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dewan mengingatkan perdamaian atau islah antara keluarga pasien dengan pihak rumah sakit tidak akan menghambat proses hukum. (asr)

Kepala Bayi Putus Saat Dilahirkan, DPRD Riau Panggil Dirut RSUD Arifin Achmad

PEKANBARU (RS) Kasus kepala bayi putus saat dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru mendapat sorotan masyarakat...

Kamis, 23 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pemerintah bersandiwara terkait kasus Nazaruddin. Akibatnya, rakyat semakin tidak percaya penegakan hukum di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Amien Rais usai menghadiri Pelantikan Pengurus Pemuda Muhammadiyah Riau di Pekanbaru, Kamis (23/6). Amien mengaku kecewa karena kasus besar yang melibatkan politisi Partai Demokrat, Nazaruddin semakin kabur.

“Kasus Nazaruddin tenggelam, bahkan makin dalam. Aparat hukum seperti KPK tidak betul-betul menegakkan hukum dan keadilan,” kata Amien.

Ia menambahkan hal ini membuktikan KPK dan pemerintah tidak serius membongkar korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga tersebut. Mantan Ketua Umum Muhammadiyah ini khawatir legitimasi pemerintah hilang sehingga rakyat melakukan perlawanan.

“Rakyat tidak percaya pemerintah, yang terjadi kemudian chaos,” kata Amien.

Amien mendesak KPK, pemerintah dan Partai Demokrat terbuka menjelaskan kasus Nazaruddin untuk mengembalikan kepercayaan rakyat. Jika tidak, anarkisme akan terjadi seperti tahun 1998. (asr)

Amien Rais : KPK Bersandiwara Soal Nazaruddin

PEKANBARU (RS) Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pemerintah ber...
PEKANBARU (RS) Puluhan anggota Nasional Demokrat Pekanbaru menggelar aksi tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kerja, Jl Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Kamis (23/6). Tabur bunga dilaksanakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Pekanbaru ke-227. Aksi ini juga sekaligus untuk menggambarkan keprihatinan terhadap nasib pekerja di luar negeri.

Sebelum tabur bunga, anggota Nasional Demokrat Pekanbaru melakukan upacara dan perenungan di Taman Makam Pahlawan Kerja. Kegiatan dilaksanakan di tempat bersejarah ini karena menjadi simbol penindasan kolonialisme Jepang terhadap kaum pribumi.

Ketua Pengurus Daerah Nasional Demokrat Pekanbaru Abdullah Qayyum minta pemerintah melindungi para pekerja, khususnya di luar negeri. Menurut Qayyum, hukuman mati yang dialami tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi membuktikan pemerintah kurang peduli pada nasib warganegara.

“Kami berharap ada perubahan dalam kebijakan ketenagakerjaan. TKI harus diperlakukan dengan baik sebagai warganegara dan hak-hak mereka dilindungi,” ujar Qayyum.

Nasional Demokrat Pekanbaru mendesak pemerintah menghentikan perbudakan modern dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk rakyat. Qayyum menilai nasib pekerja di zaman kemerdekaan hampir sama dengan kondisi TKI saat ini.

Setelah melakukan upacara, Ketua Nasional Demokrat Pekanbaru Abdullah Qayyum, Ketua Pengurus Wilayah Nasional Demokrat Riau Iskandar Husein dan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pekanbaru menggelar aksi tabur bunga di makam pekerja romusha yang menjadi korban kekerasan tentara Jepang pada zaman perang kemerdekaan.

Ratusan orang dari Pulau Jawa dikubur di Taman Makam Pahlawan Kerja setelah mengalami penindasan tentara Jepang tahun 40-an. Mereka dipaksa Jepang membuat jalan kereta api dari Sumatera Barat sampai Riau sepanjang 200 kilometer tanpa menerima upah. (asr)

Nasdem Pekanbaru Prihatin Nasib Pekerja di Luar Negeri

PEKANBARU (RS) Puluhan anggota Nasional Demokrat Pekanbaru menggelar aksi tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kerja, Jl Kaharuddin Nasution,...

Rabu, 22 Juni 2011

PEKANBARU (SR) Barisan Muda Pembaharuan Kuantan Singingi (BMPK) melaporkan kasus dugaan korupsi di Kabupaten Kuantan Singingi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Rabu (22/6). Salah satunya, indikasi korupsi dalam pembangunan jembatan gantung di Desa Sawah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Singingi. Proyek yang menghabiskan dana APBD senilai Rp12,1 miliar tersebut dinilai sarat penyimpangan.

Menurut Koordinator BMPK Irhayandi, pembangunan jembatan gantung dianggarkan dalam APBD 2007 senilai Rp5,5 miliar. Meski proyek belum tuntas, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi sudah mencairkan dana 100%.

Tahun 2008, dana proyek kembali dianggarkan sebesar Rp6,6 miliar tanpa persetujuan DPRD Kuantan Singingi. Lagi-lagi, pembangunan terbengkalai, namun dana sudah dicairkan 100%. Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mengubah rancangan (bestek) dari jembatan gantung menjadi permanen.

“Di tahun selanjutnya (2009), dana pendirian jembatan kembali dianggarkan. Besteknya diubah lagi, dari permanen menjadi jembatan gantung. Tapi, pembangunan tidak kunjung selesai sampai sekarang,” kata Irhayandi.

BMPK juga melaporkan kasus dugaan korupsi pembangunan rumah dinas Bupati Kuantan Singingi tahun 2008 yang menelan dana Rp11,8 miliar. Selain itu, ormas kepemudaan ini juga mensinyalir adanya penyelewengan dalam proyek katering di Dinas Pendidikan Kuantan Singingi sebesar Rp1,5 miliar.

“Kami menduga proyek tahun 2007 sampai 2010 ini melalui penunjukan langsung (PL), tanpa tender. Ada dugaan pemenang proyek rumah makan fiktif. Kami juga menduga ada mark up dalam kasus tersebut,” ungkap Irhayandi.

BMPK menyerahkan laporan penyelewengan APBD di Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi kepada Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasipenkum) Kejati Riau Andri Ridwan. Kejaksaan berjanji akan menyelidiki kasus ini. (asr)

Pemuda Laporkan Kasus Korupsi di Kuantan Singingi

PEKANBARU (SR) Barisan Muda Pembaharuan Kuantan Singingi (BMPK) melaporkan kasus dugaan korupsi di Kabupaten Kuantan Singingi ke Kejaksaan T...

Selasa, 21 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Praktisi hukum Todung Mulya Lubis menyatakan pemerintah gagal melindungi tenaga kerja indonesia (TKI) di luar negeri. Todung mendesak pemerintah menghentikan pengiriman TKI jika tidak mampu memberikan perlindungan hukum.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Pembina Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Todung Mulya Lubis usai menjadi pembicara dalam seminar bertema ‘HAM dan akses to justice bagi kaum marjinal’ di Pekanbaru, Riau, Selasa (21/6).

“Pemerintah gagal melindungi TKI. Masa pemerintah tidak tahu Ruyati sudah dieksekusi. Baru tahu setelah Migrant Care mengungkap ada TKI dihukum mati,” kata Todung.

Alumnus SMP 4 Pekanbaru ini menyanyangkan lemahnya pengawasan Kementerian Luar Negeri terhadap tenaga kerja di luar negeri. Akibatnya, kasus kekerasan hingga hukuman mati yang dialami TKI terus terjadi.

“Kalau pemerintah masih mau mengirim TKI, harus ada program bantuan hukum yang tersedia bagi mereka,” ujar Todung.

Sebab, jelas Todung, peradilan di luar negeri seperti Arab Saudi tertutup sehingga sulit bagi TKI mendapat keadilan. Ia minta pemerintah proaktif membela TKI yang bermasalah di luar negeri, bukan hanya menunggu laporan kedutaan besar.

Terakhir, hukuman mati dialami Ruyati, TKI asal Bekasi yang dihukum pancung di Arab Saudi. Menurut Todung, pemerintah gagal karena buruknya birokrasi dan sistem perlindungan TKI di negara yang mempekerjakan mereka.

Selain itu, pemerintah juga tidak punya kredibilitas karena juga memberlakukan hukuman mati dalam peradilan nasional. Praktisi hukum ini minta pemerintah menghentikan pengiriman TKI jika tidak sanggup melindungi hak-hak mereka.

“Bagaimana mungkin kita dihargai secara hukum di luar negeri, sedangkan bangsa ini sendiri memberlakukan hukuman mati,” tegas Todung. (asr)

Pemerintah Gagal Lindungi TKI

PEKANBARU (RS) Praktisi hukum Todung Mulya Lubis menyatakan pemerintah gagal melindungi tenaga kerja indonesia (TKI) di luar negeri. Todung ...

Senin, 20 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Puluhan pedagang berunjuk rasa di Markas Polresta Pekanbaru, Jl Ahmad Yani, Senin (20/6). Pedagang mendesak polisi menangkap pelaku pelecehan seksual terhadap rekan mereka.

Sekitar 20 pedagang yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia Riau menggelar aksi di halaman Markas Polresta Pekanbaru. Pengunjuk rasa menuntut polisi menangkap pelaku pelecehan seksual wanita pedagang jagung di Bandar Serai, Jl Sudirman, Pekanbaru.

Dalam kasus ini, orang yang diduga pelaku pelecehan seksual Riski masih bebas. Polsek Bukit Raya malah menahan Riduan, warga yang berusaha melindungi pedagang. Riduan ditahan dengan tuduhan menganiaya Riski.

Menurut Ketua DPW Serikat Rakyat Miskin Indonesia Riau Agun Zulfaira, polisi berlaku diskriminatif dalam menyelidiki kasus pelecehan seksual ini. Sebab, polisi menahan warga yang melindungi pedagang. Sementara orang yang diduga melakukan pelecehan seksual masih bebas.

“Kami menuntut keadilan. Kenapa pelaku pelecehan masih bebas. Sedangkan rekan kami ditahan atas tuduhan penganiayaan,” kata Agun.

Penyidik Polresta Pekanbaru Aiptu Viktor menyatakan pihaknya belum menemukan bukti tindak pidana pelecehan seksual terhadap pedagang. Sedangkan kasus penganiayaan sudah cukup bukti dan saksi sehingga tersangkanya Riduan langsung ditahan. “Dalam penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual, ada perbedaan pendapat antar saksi. Sehingga sampai sekarang tidak ada alat bukti yang kuat,” kata Viktor. (asr)

Pedagang Unjuk Rasa, Tuntut Polisi Tangkap Pelaku Pelecehan Seksual

PEKANBARU (RS) Puluhan pedagang berunjuk rasa di Markas Polresta Pe kanb ar u, Jl Ahmad Yani, Senin (20/6). Pedagang mendesak polisi menang...
ROKAN HULU (RS) Anggota Polres Rokan Hulu menangkap tersangka kasus pembunuhan pasangan suami istri di Rokan Hulu, Riau. Tersangka melakukan aksinya karena dendam.

Polisi menangkap Suryanto di sebuah rumah, tengah kawasan hutan lindung Kabupaten Batang Hari, Jambi, Sabtu (18/6). Tersangka langsung dibawa ke Markas Polres Rokan Hulu. Kaki Suryanto terpaksa ditembak karena berusaha melarikan diri.

Tersangka membunuh pasangan suami istri, Kartodinomo dan Supini di Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu, 28 Mei 2011. Setelah membunuh, Suryanto mencuri uang Rp1 juta dan perhiasan korban.

Tersangka melarikan diri ke Rokan Hilir, Pekanbaru dan Jambi. Polres Rokan Hulu menyimpulkan sementara motif pembunuhan ini karena latar belakang dendam tersangka pada korbannya.

Di depan polisi, Suryanto mengaku sakit hati terhadap Kartodinomo. Tersangka kesal karena dihina dan terus ditagih utangnya Rp200 ribu. Karena dendam, Suryanto memukul Kartodinomo dan Supini dengan kayu hingga tewas. “Saya kesal pada mereka. Makanya saya nekad,” kata Suryanto. (des)

Tersangka Kasus Pembunuhan Suami Istri Ditangkap

ROKAN HULU (RS) Anggota Polres Rokan Hulu menangkap tersangka kasus pembunuhan pasangan suami istri di Rokan Hulu, Riau. Tersangka melakuka...

Minggu, 19 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Dua jadwal keberangkatan pesawat tertunda akibat kabut tebal di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Minggu (19/6) pagi. Penundaan dilakukan karena jarak pandang di landasan pacu bandara internasional tersebut hanya 300 meter.

Menurut Air Duty Manager PT Angkasa Pura II Pekanbaru Guritno, dua pesawat yang ditunda keberangkatannya masing-masing maskapai Garuda rute Pekanbaru-Jakarta dan Lion Air rute Pekanbaru-Jakarta.

“Seharusnya kedua pesawat berangkat pukul 7.00 WIB. Namun ditunda menjadi 8.00 WIB. Saat ini situasi bandara sudah normal,” kata Guritno.

Gangguan aktivitas penerbangan menyebabkan puluhan penumpang menunggu satu jam di bandara. Mereka akhirnya berangkat setelah jarak pandang normal, di atas 1.000 meter. Guritno mengungkapkan kabut tebal yang menutupi bandara berasal dari embun dan asap. (asr)

Dua Jadwal Pesawat Tertunda Akibat Kabut Tebal

PEKANBARU (RS) Dua jadwal keberangkatan pesawat tertunda akibat kabut tebal di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Minggu (19/6) pagi....
KAMPAR (RS) Sebuah rumah dan mobil diduga dibakar orang tidak dikenal di Kabupaten Kampar, Riau. Menurut warga, pembakaran ini dipicu kasus sengketa lahan antara masyarakat dengan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit.

“Saya curiga karena mendengar ada suara langkah kaki sebelum kebakaran,” kata pemilik rumah Rosidin Daud, Minggu (19/6).

Rumah Rosidin di Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kampar musnah dilalap api, Rabu (15/6). Kebakaran menyisakan puing-puing bangunan dan rongsokan besi. Rosidin mengaku gagal menyelamatkan harta benda. Saat kejadian, ia terlambat memadamkan api sehingga kebakaran menghanguskan seluruh isi rumah dan mobilnya, termasuk uang upah petani Rp150 juta.

Rosidin menduga rumahnya sengaja dibakar orang tidak dikenal. Buktinya setelah kebakaran, Rosidin menemukan dua jerigen berisi bensin di sekitar lokasi. Menurut pengusaha kelapa sawit ini, pembakaran dilakukan untuk meneror warga Desa Kota Garo.

Warga mengaku resah sejak muncul kasus sengketa lahan dengan sebuah perusahaan perkebunan di desa mereka. Sementara Polsek Tapung, Kampar masing menyelidiki peristiwa ini dan memeriksa sejumlah saksi. (asr)

Sengketa Lahan, Rumah dan Mobil Warga Diduga Dibakar

KAMPAR (RS) Sebuah ru mah dan mobil diduga dibakar orang tidak dikenal di Kabupaten Kampar, Riau. Menurut warga, pembakaran ini dipicu kasus...

Sabtu, 18 Juni 2011

INDRAGIRI HULU (RS) Tujuh ahli waris korban kecelakaan maut di Kabupaten Pelalawan, Riau menerima santunan dari PT Jasa Raharja Riau. Suasana haru mewarnai penyerahan santunan untuk keluarga korban di Kelurahan Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu.

Menurut Kepala PT Jasa Raharja Riau Eko Priyono, ahli waris yang menerima santunan terdiri dari tujuh keluarga korban meninggal dunia. Masing-masing ahli waris korban meninggal dunia menerima Rp25 juta. Sedangkan seorang korban luka-luka mendapat santunan Rp10 juta.

“Total santunan yang diserahkan PT Jasa Raharja Rp175 juta untuk tujuh keluarga korban meninggal dunia,” kata Eko, Sabtu (18/6).

Korban meninggal dunia terdiri dari enam penumpang minibus rute Air Molek-Pekanbaru dan seorang pengendara sepeda motor. Penumpang minibus yang tewas masing-masing Juhendra, Febrian Dwi, Ali Bertini, Rifat, Nurul Triana dan Susi Apriani. Sedangkan seorang pengendara sepeda motor yang juga meninggal dunia bernama Aprizal.

Salah seorang ahli waris, Lasrena tidak mampu menahan sedih saat menerima santunan PT Jasa Raharja Riau. Lasrena kehilangan suami yang bernama Rifat dan seorang anaknya, Nurul Triana. Kedua korban merupakan penumpang minibus rute Air Molek-Pekanbaru.

“Saya tidak menyangka kejadian ini menimpa suami dan anak saya. Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada Jasa Raharja,” kata Lasrena.

Kecelakaan maut di Desa Setia, Kecamatan Bandar Sikijang, Pelalawan terjadi 14 Juni 2011. Polres Pelalawan masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Namun dugaan sementara tabrakan minibus dengan truk pengangkut minuman ini akibat kelalaian pengemudi. (asr)

Tujuh Keluarga Korban Kecelakaan Maut Terima Santunan

INDRAGIRI HULU (RS) Tujuh ahli waris korban kecelakaan maut di Kabupaten Pelalawan, Riau menerima santunan dari PT Jasa Raharja Riau. Suasan...
Catatan Akhir Pekan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2010 senilai Rp4,2 triliun wajar tanpa pengecualian (WTP). Penilaian ini ditegaskan anggota BPK Rizal Djalil di lantai 8 Kantor Gubernur Riau, Jumat (17/6).

Sebelumnya, hasil audit BPK tersebut diserahkan kepada DPRD Riau. Dalam keterangan pers, BPK menyatakan tidak ada masalah dalam penggunaan dana APBD. Laporan BPK ini sekaligus membantah isu penyimpangan keuangan daerah yang mencuat di media massa. Antara lain, penggunaan dana bantuan sosial yang disinyalir menyimpang untuk kepentingan politik tertentu.

Aneh bin ajaib. Itulah laporan BPK. Hasil audit setiap tahun yang diungkapkan selalu wajar-wajar saja. Tidak ada kesalahan prosedur, apalagi indikasi korupsi. Pokoknya, Pemerintah Provinsi Riau bekerja sesuai aturan.

Masyarakat memang sulit membuktikan penyelewengan uang mereka yang dikuasai pemerintah. Namun, bau anyir kecurangan tetap tercium, menyebar kemana-mana. Contohnya, dana miliaran rupiah yang disedot PT Riau Air hampir setiap tahun. Apakah benar penggunaannya selama ini?

PT Riau Air menjadi tanda tanya karena perusahaan daerah ini rugi melulu, bahkan sampai sekarang tidak beroperasi sejak April 2011. Padahal uang rakyat mengucur deras ke bisnis penerbangan tersebut selama delapan tahun.

Lebih aneh, pemerintah daerah masih akan menggelontorkan lagi dana Rp15 miliar untuk PT Riau Air. Meski hidup segan mati tak mau, Riau Air tetap mendapat suntikan dana. Tidak profesional, tapi tetap dipertahankan. Opini pun berkembang, kucuran APBD untuk maskapai tersebut seperti membuang garam ke laut. Hilang dan menguap begitu saja.

BPK pun tidak berniat melakukan audit investigasi untuk mengungkap apa sebenarnya yang terjadi dalam BUMD itu. Riau Air hanya diberi 'catatan.' Padahal indikasi ketidakberesan manajemen terang benderang.

Laporan BPK yang tidak istimewa ini sebenarnya bisa menjadi bumerang bagi aparatur daerah. Baik-baik saja, tidak ada masalah, tahu-tahu aparat hukum menemukan korupsi. Kemarin, BPK mengekspos laporan keuangan daerah akuntabel. Tapi tidak mustahil, kebobrokan penggunaan APBD terbongkar di masa mendatang.

Contoh nyata kasus ini sudah ada. BPK menyatakan APBD Kabupaten Bengkalis selalu wajar. Ternyata, belakangan DPRD setempat mengungkapkan penyelewengan dana Rp103 miliar untuk proyek Al Zaytun di Pulau Rupat, dan itu terjadi sejak 2003. Lalu pertanyaannya, apa sih kerja auditor BPK?

Laporan BPK seperti hantu. Di lantai 8, tidak kelihatan kebocoran APBD. Namun di luar gedung megah ini, rakyat merasakan keprihatinan. Rakyat terus bertanya, untuk apa uang mereka dihabiskan? Gubernur Riau Rusli Zainal boleh gembira dengan wajar tanpa pengecualian. Faktanya APBD belum menyentuh penduduk miskin. Potret kemelaratan telanjang di depan mata, infrastuktur jalan memprihatinkan, sekolah rusak dimana-mana. Mengerikan !

Penulis : Vitra AR (Pemimpin Redaksi Riauspot.com)

Ada Hantu di Lantai 8

Ca tatan Akhir Pekan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2010 senilai R...

Jumat, 17 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau akan menggelar musyawarah provinsi (musprov), 23-25 Juli 2011. Salah satu agenda dalam musyawarah ke-5 tersebut adalah pemilihan Ketua Umum Kadin Riau periode 2011-2016.

Menurut Wakil Ketua Steering Comitte Musprov Kadin Riau Viator Butar-Butar, panita juga akan menggelar seminar, pameran usaha menengah kecil mikro (UMKM) dan kegiatan sosial. Viator menyatakan dalam seminar, Kadin Riau akan mengundang tujuh menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Diantaranya Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

“Kita akan membedah masalah industri dan prospek bisnis di Riau. Saya kira kegiatan ini menarik untuk bahan masukan bagi dunia usaha,” kata Viator, Jumat (17/6).

Musyawarah yang bertema 'Meningkatkan peran dan fungsi Kadin Riau untuk akselarasi pembangunan daerah' diikuti peserta yang berasal dari pimpinan Kadin se-Riau. Peserta yang memiliki hak suara untuk pemilihan ketua umum adalah fungsionaris 12 Kadin se-Riau dan asosiasi. Viator mengungkapkan sampai saat ini, belum ada nama calon ketua umum yang muncul.

Namun, ia menyebut figur yang berpeluang maju, antara lain Nasir Day, Rida K Liamsi dan Raja Ali. “Kadin Riau akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan dunia usaha dan investasi di Riau,” ujar Viator. (asr)

Kadin Riau Siap Gelar Pemilihan Ketua Umum

PEKANBARU (RS) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau akan menggelar musyawarah provinsi (musprov), 23-25 Juli 2011. Salah satu agenda dalam...
SIAK (RS) Meskipun sudah berumur ratusan tahun, Istana Siak di Kabupaten Siak, Riau masih terlihat berdiri kokoh. Istana dengan arsitektur perpaduan Arab dan Eropa ini menjadi saksi kejayaan kerajaan Melayu di masa lalu.

Istana Siak dibangun tahun 1889 masehi. Raja Siak yang mendirikan istana ini bernama Sultan Assayyaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin.

Sultan membangun istana di Kota Siak Sri Indrapura, sekaligus pusat Kerajaan Siak di masa itu. Istana Siak bergaya Arab, Eropa dan Melayu karena Sultan Syarief Hasim adalah seorang keturunan Arab dan Melayu, tertarik pada arsitektur negara Eropa yang pernah dikunjunginya.

Dalam Istana Siak masih tersimpan benda-benda peninggalan Sultan Siak pertama sampai sultan ke-12. Antara lain foto sultan ke-12, Assayyidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin. Sultan Syarif Kasim menjadi raja Siak terakhir, memerintah dari tahun 1915 sampai 1946.

Benda pusaka yang menarik banyak pengunjung adalah alat musik komet. Konon, alat musik sejenis gramafon ini hanya tinggal dua di dunia, yakni ada di Siak dan Jerman sebagai negara yang memproduksinya.

Dari piringan baja komet mampu mengalun musik instrumental karya komponis dunia seperti Bethoveen, Mozart, Strauss dan Sebastian Bach. Komet dibawa Sultan Syarief Hasyim dari lawatannya di Jerman ke Siak tahun 1896.

Kursi singgasana dan replika mahkota Sultan Siak juga masih bisa dilihat di ruang tengah istana. Mahkota kebesaran ini dipakai pertama kali oleh Sultan Siak ke-10. Mahkota aslinya tersimpan di museum nasional Jakarta, terbuat dari emas dan permata.

Benda bersejarah lain yang juga bisa dilihat misalnya, meriam perjuangan rakyat Siak untuk menghadapi Belanda, perlengkapan makan para bangsawan, brangkas kekayaan raja dan keturunannya serta gramafon.

Saat ini, Istana Siak dan ratusan benda pusaka di dalamnya dikelola Yayasan Amanah Sultan Syarif Kasim. Pengurusnya terdiri dari keturunan Sultan Siak. Salah seorang pengurus yayasan, Syarifah menolak Istana Siak dikelola Pemerintah Kabupaten Siak karena statusnya masih milik keluarga kerajaan.

“Kami tidak akan pindah dari komplek istana ini. Sultan tidak pernah menyerahkan istana kepada pemerintah,” kata Syarifah, beberapa waktu lalu.

Bangunan-bangunan yang berdiri kokoh di lingkungan Istana Siak, antara lain rumah pribadi sultan dan kapal kato yang digunakan Sultan Syarim Kasim untuk mengunjungi rakyatnya. Nah, jika anda tertarik melihat sisa kerajaan Melayu ini, lokasinya bisa ditempuh melalui jalan darat, sekitar tiga jam perjalanan dari Pekanbaru. (asr)

Istana Siak, Sisa Kejayaan Kerajaan Melayu di Riau

SIAK (RS) Meskipun sudah berumur ratusan tahun, Istana Siak di Kabupaten Siak, Riau masih terlihat berdiri kokoh. Istana dengan arsitektur p...
PEKANBARU (RS) Mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan batal menggelar unjuk rasa menyambut kedatangan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Jumat (17/6). Pembatalan ini dilakukan setelah mahasiswa berdialog dengan Polda Riau dan Korem 031 Wirabima.

Menurut Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Riau Agung Nugroho, sebenarnya unjuk rasa sudah direncanakan sejak Kamis (16/6). Namun, dialog dengan pimpinan Polda Riau menyepakati aksi dibatalkan.

Agung menambahkan Kapolda Riau Brigjen Suedi Husein akan melakukan pertemuan dengan elemen kampus dan LSM, pekan depan. Dalam pertemuan itu akan dibicarakan mengenai tuntutan masyarakat. Di antaranya, tentang surat perintah penghentian penyidikan (SP3) kasus pembalakan liar 14 perusahaan, kasus penangkapan warga di Kabupaten Meranti dan penertiban Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan Nomor 327/ 2009 tentang izin pengelolaan hutan untuk PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

“Sebenarnya tiga masalah ini akan kami tanyakan ke Kapolri. Namun, setelah dialog disepakati dibahas dengan Kapolda Riau saja,” kata Agung.

Sementara itu, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekanbaru Davitra menyebutkan menjelang aksi, polisi belum mengeluarkan izin unjuk rasa. Davitra dan beberapa aktivis HMI Pekanbaru sudah berada di Jl Cut Nyak Dien, Pekanbaru. Namun, karena unjuk rasa batal, mereka membubarkan diri. (asr)

Mahasiswa Batal Unjuk Rasa Sambut Kapolri

PEKANBARU (RS) Mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan batal menggelar unjuk rasa menyambut kedatangan Kapolri Jenderal Ti...
PEKANBARU (RS) Rombongan mobil Polda Riau tabrakan saat menjemput Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Pekanbaru, Jumat (17/6). Dua mobil pejabat Polda Riau rusak akibat kecelakaan ini.
Iring-iringan mobil pejabat Polda Riau tabrakan di Jl Pattimura, Pekanbaru. Kecelakaan terjadi karena rombongan melaju dengan kecepatan tinggi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, dua mobil polisi mengalami kerusakan. Salah satunya rusak parah di bagian depan. Mobil yang rusak ini menabrak kendaraan di depannya.
“Ada suara benturan keras. Saya kaget, ternyata mobil rombongan polisi tabrakan,” kata seorang warga di Jl Pattimura Ahmad.
Kecelakaan mobil rombongan pejabat Polda Riau sempat menarik perhatian warga. Rombongan menjemput Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Kapolri melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru hari ini. Kegiatannya antara lain meresmikan Riau Safety Driving Center, Rumbai. (asr)

Mobil Rombongan Polda Riau Tabrakan Saat Jemput Kapolri

PEKANBARU (RS) Rombongan mobil Polda Riau tabrakan saat menjemput Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Pekanbaru, Jumat (17/6). Dua mobil pejab...

Kamis, 16 Juni 2011

ROKAN HULU (RS) Pengadilan Negeri Pasir Pengarayan menjatuhkan vonis satu tahun penjara terhadap mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu Efie, Kamis (16/6). Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam penyaluran dana alokasi khusus. Meski divonis satu tahun penjara, terdakwa tidak ditahan karena sakit.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Pasir Pengarayan menyatakan mantan Kepala Dinas Pendidikan Rokan Hulu Efie menyalahgunakan dana alokasi khusus tahun 2007 yang disalurkan pemerintah pusat. Penyaluran dana bidang pendidikan sebesar Rp11 milyar tersebut tidak tepat sasaran sehingga merugikan keuangan negara.

Ketua majelis hakim Hendra Utama Sipayung menghukum Efie satu tahun penjara dan denda Rp50 juta rupiah. Namun hakim tidak memerintahkan penahanan terdakwa karena alasan sakit. Penasehat hukum terdakwa, Yuwilis langsung menyatakan banding.

Vonis satu tahun ini jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa, yakni lima tahun penjara. Saat vonis dibacakan, terdakwa Efie menangis karena merasa keberatan pada hukuman yang dijatuhkan hakim. (des)

Mantan Kadis Pendidikan Rokan Hulu Divonis Satu Tahun Penjara

ROKAN HULU (RS) Pengadilan Negeri Pasir Pengarayan menjatuhkan vonis satu tahun penjara terhadap mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ro...
PEKANBARU (RS) Kebakaran lahan melanda 10 kabupaten dan kota di Riau. Dinas Kehutanan Riau langsung menetapkan status siaga satu kebakaran hutan dan lahan, Kamis (16/6). Sementara ratusan titik api ditemukan di Sumatera.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mencatat 131 titik api (hot spot) terpantau di Pulau Sumatera. Sebagian besar berada di Riau, yakni 80 titik api.
Kebakaran lahan terluas terjadi di Rokan Hilir. Di daerah ini ditemukan 44 titik api, lahan yang terbakar terdiri dari areal gambut milik warga dan perusahaan. Titik api juga ditemukan di Bengkalis, yakni 7 titik. Sedangkan Siak dan Kuantan Singingi, masing-masing 5 titik.
Selain itu, Rokan Hulu, Dumai, Indragiri Hulu, Pelalawan masing-masing 4 titik, Kampar 2 titik dan Pekanbaru 1 titik.
Kepala Bidang Perlindungan Dinas Kehutanan Riau Said Nurjaya menyatakan Riau masuk status siaga satu kebakaran hutan dan lahan. Status ini ditetapkan karena kawasan yang terbakar semakin luas.
Said menyayangkan dana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan hingga kini belum bisa dicairkan karena terbentur masalah birokrasi. Padahal, rapat koordinasi yang dilakukan memutuskan dana pemadaman kebakaran lahan bisa langsung digunakan karena situasi darurat.
Belum cairnya dana penanggulangan kebakaran lahan menyebabkan upaya pemadaman api di sepuluh kabupaten dan kota terkendala. Menurut Said, sebagian lahan yang musnah dilalap api terdeteksi milik sejumlah perusahaan. Said mengancam akan mencabut izin perusahaan yang sengaja membakar lahan untuk areal perkebunan.
“Perusahaan jangan hanya bicara siap mengatasi kebakaran lahan saat bertemu Gubernur Riau. Namun, faktanya masih terjadi kebakaran di lahan mereka,” kata Said.
Akibat kebakaran lahan, kabut asap menyelimuti Pekanbaru dan sekitarnya. Kabut terlihat menutupi sejumlah ruas jalan, antara lain Jl Sudirman, Kaharuddin Nasution, Diponegoro dan Tuanku Tambusai.
Warga mulai terganggu kabut asap karena menimbulkan berbagai penyakit, seperti sesak nafas dan pedih pada mata. Meski kualitas udara menurun, hingga kini belum ada imbauan Dinas Kesehatan Pekanbaru agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah. (asr)

131 Titik Api di Sumatera, Riau Siaga 1 Kebakaran Hutan

PEKANBARU (RS) K ebakaran lahan melanda 10 kabupaten dan kota di Riau. Dinas Kehutanan Riau langsung menetapkan status siaga satu kebakaran ...
ROKAN HULU (RS) Warga Kabupaten Rokan Hulu antusias menyaksikan gerhana bulan yang terjadi lewat dini hari tadi. Warga berusaha mengabadikan fenomena alam ini melalui kamera dan telepon genggam.
Warga menunggu gerhana sejak pukul 11.00, Rabu (15/6) malam. Di beberapa lokasi, terlihat sejumlah warga berusaha menemukan tanda-tanda gerhana bulan, seperti di pinggir Jl Tuanku Tambusai, Pasir Pengarayan.
Fenomena alam ini baru terlihat pukul 01.00, Kamis (16/6) pagi. Cuaca cerah membuat gerhana bulan bisa disaksikan pandangan langsung tanpa menggunakan teleskop. Warga Rokan Hulu berusaha mengabadikan gerhana melalui peralatan elektronik. Mereka memang sengaja menunggu peristiwa yang hanya bisa disaksikan satu kali dalam setahun ini. (tim)

Warga Rokan Hulu Antusias Saksikan Gerhana Bulan

ROKAN HULU (RS) Warga Kabupaten Rokan Hulu antusias menyaksikan gerhana bulan yang terjadi lewat dini hari tadi. Warga berusaha mengabadikan...
ROKAN HULU (RS) Ratusan pedagang melempari Bupati Rokan Hulu Achmad dengan cabe saat penertiban di Pasar Tugu, Pasir Pengarayan, Selasa (14/6). Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) langsung mengamankan Achmad untuk menghindari amukan pedagang.

Penertiban ratusan pedagang di Pasar Tugu, Pasir Pengarayan ricuh saat Bupati Rokan Hulu Achmad mendatangi pedagang. Achmad yang memimpin langsung penertiban tiba-tiba dilempari pedagang dengan cabe dan batu.

Anggota Polres Rokan Hulu dan Satpol PP berusaha melindungi bupati. Namun, ratusan pedagang terus menyerang dan berusaha mendekati Achmad.

Beberapa pedagang pingsan karena tidak tahan dipaksa pindah dari tempat berjualan. Pedagang menolak pindah dari Pasar Tugu ke pasar modern karena di pasar baru tersebut sepi pembeli. Aksi pedagang menolak digusur sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu. Namun, Bupati Rokan Hulu tetap memaksa pedagang pindah dengan alasan untuk ketertiban. "Dengan dalih apapun, kami tidak akan pindah dari Pasar Tugu. Disini kami lebih nyaman berjualan," kata pedagang Arif. (des)

Bupati Rokan Hulu Dilempari Cabe

ROKAN HULU (RS) Ratusan pedagang melempari Bupati Rokan Hulu Achmad dengan cabe saat penertiban di Pasar Tugu, Pasir Pengarayan, Selasa (14/...

Rabu, 15 Juni 2011

PEKANBARU (RS) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan sedikitnya terpantau 35 titik api (hot spot) berada di Sumatera dan berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.

"Dari pantauan terakhir menggunakan satelit NOAA terdapat 35 titik api di Sumatera. Kondisi itu memiliki potensi bagi terjadinya kebakaran lahan," ujar analis BMKG Pekanbaru Sanya Gautami di Pekanbaru, Rabu (15/6).
Sanya menjelaskan sebagian besar titik api itu berada di Riau dengan jumlah sebanyak 18 titik
dan tersebar di sejumlah daerah, seperti di Rokan Hilir tujuh titik, kemudian di Bengkalis tiga titik.
Di Rokan Hulu, Dumai, Siak dan Kampar masing-masing terpantau dua titik api. Sedangkan 17 titik api yang terpantau di Sumatera itu berada di Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak sembilan titik, kemudian Sumatera Utara tujuh titik dan Sumatera Barat satu titik api.
Secara umum, kata Sanya, sejak awal hingga pertengahan Juni 2011, Kepulauan Riau yang terbebas dari titik api. Sedangkan provinsi lain di Sumatera terpantau memiliki titik api.

"Hujan yang turun tidak merata pada sejumlah daerah di Sumatera telah menyebabkan titik api menghilang dan berkurangnya jumlah hot spot itu, meski demikian potensi kebakaran lahan perlu tetap diwaspadai," kata Sanya. (tim)

35 Titik Api Terpantau di Sumatera

PEKANBARU (RS) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan sedikitnya terpantau 35 titik api ( hot spot ) berada...
PEKANBARU (RS) Direktorat Narkoba Polda Riau menangkap seorang karyawan agen travel karena mengedarkan shabu dan ganja, Rabu (15/6). 
 
Polisi menyita empat paket shabu dan sebungkus ganja senilai Rp4 juta. Tersangka Rd, mengaku mendapat narkoba dari temannya, Dl. Namun, Rd belum sempat menjual barang haram tersebut kepada orang lain.
Polda Riau menyita barang bukti, terdiri dari empat paket shabu, masing-masing seharga Rp300 ribu. Polisi juga menemukan ganja kering seberat 4 ons dari tangan tersangka.
“Tersangka Dl yang diduga menjadi penjual masih diburu,” kata Kepala Subdit 3 Direktorat Narkoba Polda Riau AKBP MR Nainggolan.
Tersangka Rd dijerat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkoba dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara. (tim)

Karyawan Travel Ditangkap, Niat Jual Narkoba Rp4 Juta

PEKANBARU (RS) Direktorat Narkoba Polda Riau menangkap seorang karyawan agen travel karena mengedarkan shabu dan ganja, Rabu (15/6).    P...
PELALAWAN (RS) Truk pengangkut minuman bertabrakan dengan minibus di Jl Lintas Timur Sumatera, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (14/6). Akibatnya, tujuh orang meninggal dunia.
Kecelakaan lalu lintas ini juga menyebabkan delapan penumpang minibus rute Rengat-Pekanbaru luka parah. Peristiwa tabrakan bermula saat minibus melaju dan menyenggol sepeda motor. Sopir angkutan umum tersebut berusaha mengalihkan setir ke kanan, namun tiba-tiba dari arah berlawanan muncul truk pengangkut minuman.
Tujuh penumpang minibus meninggal dunia dan empat luka parah. Sementara sopir minibus, sopir truk dan dua kernetnya luka parah.
Korban luka-luka dilarikan ke RS Selasih, Pangkalan Kerinci, Pelalawan. Tujuh korban tewas dibawa ke Puskesmas Sikijang. Di antaranya tiga pegawai negeri sipil yang bekerja di Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
“Dugaan sementara, kecelakaan ini akibat kelalaian pengemudi. Kami akan menertibkan angkutan umum yang beroperasi dan menambah rambu-rambu lalu lintas,” kata Kapolres Pelalawan, AKBP Ari Rahman Nafarin. (tim)

Tujuh Orang Tewas dalam Kecelakaan di Pelalawan

PELALAWAN (RS) Truk pengangkut minuman bertabrakan dengan minibus di Jl Lintas Timur Sumatera, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (14/6). Aki...

Selasa, 14 Juni 2011

KAMPAR (RS) Salah satu tempat menarik untuk dikunjungi di Provinsi Riau adalah objek wisata Tujuh Danau di kawasan hutan lindung Buluh Cina, Kabupaten Kampar.

Konon, di sekitar Tujuh Danau tumbuh banyak tanaman langka berumur ratusan tahun. Sayangnya, tempat rekreasi ini terancam aktivitas penebangan liar (illegal logging).

Objek wisata Tujuh Danau berada di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Lokasi ini bisa dijangkau dari Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau selama 30 menit.

Untuk sampai ke Buluh Cina, pengunjung harus menyeberang Sungai Kampar sepanjang 100 meter. Sungai Kampar merupakan salah satu sungai terluas di Riau, hulunya berada di Sumatera Barat dan bermuara ke Selat Malaka.

Tujuh Danau terletak di tengah hutan lindung Buluh Cina. Tempat ini dinamakan Tujuh Danau karena memang memiliki tujuh danau yang dipisahkan hutan tropis.

Masyarakat setempat menyebut tujuh nama, yakni Danau Pinang Luar, Pinang Dalam, Tanjung Putus, Toak Tonga, Tanjung Balam, Bruntai dan Danau Baru. Tujuh Danau ini memiliki keunikan, antara lain warna airnya yang hijau kecoklatan, di kelilingi tanaman khas hutan rawa gambut.

Setiap hari libur, kawasan wisata ini dikunjungi warga dari berbagai daerah. Wisatawan bisa menikmati keindahan alam Sumatera sambil bersantai di pinggir danau.

Puluhan jenis tanaman langka tumbuh di sekitar Tujuh Danau. Di antaranya pohon rengas, merbau, kandis dan kruing. Konon, menurut penduduk asli Buluh Cina, tanaman dilindungi ini ada yang berumur hingga 400 tahun.

Sayangnya, hutan lindung Buluh Cina terancam aksi penebangan liar. Lembaga pemantau lingkungan di Riau memperkirakan dari 1.000 hektare hutan lindung Buluh Cina, 450 hektare sudah rusak karena dirambah para pembalak liar.

“Kondisi ini amat memprihatinkan. Seharusnya hutan bisa menjadi aset, malah dirusak demi kepentingan bisnis,” kata aktivis lingkungan, Zenal Efendi, Selasa (14/6).

Menurut Zenal, kerusakan hutan lindung memicu terjadinya banjir tahunan di Buluh Cina. Akibat bencana tersebut, warga harus mengungsi dan aktivitas ekonomi terganggu.

Nuansa Melayu sangat kental dalam kehidupan adat istiadat dan budaya masyarakat Buluh Cina. Salah satu contoh kebudayaan Melayu yang menonjol di desa ini terlihat dari bentuk rumah penduduk asli.

Keunikan Melayu Kampar dibanding Melayu umumnya adalah bahasa dan adat mereka yang dipengaruhi kultur Minang Kabau. Akulturasi budaya Melayu dan Minang Kabau ini terjadi karena letak Kampar yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat.

Warga yang bermukim di sekitar Tujuh Danau hidup sederhana dari hasil tangkapan ikan. Mereka secara turun temurun memegang adat, berbaur dengan alam di bantaran Sungai Kampar. (tim)

Objek Wisata Tujuh Danau Terancam Pembalakan Liar

KAMPAR (RS) Salah satu tempat menarik untuk dikunjungi di Provinsi Riau adalah objek wisata Tujuh Danau di kawasan hutan lindung Buluh Cina,...

Senin, 13 Juni 2011

ROKAN HULU (RS) Ratusan murid sebuah madrasah dan orang tua di Kabupaten Rokan Hulu, Riau keracunan setelah menyantap mie instant, Minggu (12/6). Keracunan massal terjadi usai acara perpisahan sekolah.

Sekitar 120 anak dan orang tua yang keracunan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu. Warga Desa Rantau Binuang Sakti, Kecamatan Kepenuhan ini harus menempuh perjalanan tiga jam dari kampung mereka ke rumah sakit.

Beberapa anak kritis karena lambat mendapatkan pertolongan medis. Sebagian korban keracunan terpaksa dirawat di lantai rumah sakit karena keterbatasan ruang perawatan. Anak-anak dan orang tua mengalami sakit perut dan muntah-muntah, bahkan di antaranya ada yang pingsan.

Menurut warga, keracunan terjadi setelah acara perpisahan Madrasah Diniyah Awaliyah (MD) Al Qiram, Rantau Binuang Sakti. Panitia membagikan mie instant kepada ratusan murid dan orang tua mereka dalam acara tersebut. Namun, setelah menyantap makanan, satu persatu warga mengalami muntah-muntah.

Polres Rokan Hulu masih menyelidiki kasus ini untuk mengetahui penyebab keracunan. Sampel makanan yang dikonsumsi warga dikirim ke Laboratorium Kesehatan Pekanbaru. (tim)

Ratusan Anak dan Orang Tua Keracunan Mie Instant

ROKAN HULU (RS) Ratusan murid sebuah madrasah dan orang tua di Kabupaten Rokan Hulu, Riau keracunan setelah menyantap mie instant, Minggu (1...
BENGKALIS (RS) Ratusan guru honorer berunjuk rasa di Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (8/6). Para guru menuntut Pemerintah Kabupaten Bengkalis membayar honor mereka yang belum dibayar selama enam bulan.
Sekitar 500 guru honorer mendatangi gedung DPRD Bengkalis untuk menyampaikan aspirasi. Ratusan guru yang tergabung dalam Asosiasi Guru Honorer Bengkalis ini mogok mengajar.
Para guru menyatakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis belum membayar honor mereka selama enam bulan. Akibatnya, kalangan pendidik dari sekolah madrasah swasta dan negeri ini kesulitan ekonomi.
Guru juga menuntut Pemerintah Kabupaten Bengkalis peduli pada kesejahteraan mereka. Menurut pengunjuk rasa, selama ini pemerintah daerah kurang memperhatikan nasib guru hononer.
“Kami minta pemerintah tidak menganaktirikan guru honorer. Sebab, beban tugas kami sama saja dengan guru lain,” tegas juru bicara guru, Syahril.
Para guru kecewa karena Bupati Bengkalis Herliyan Saleh tidak mau menemui mereka saat aksi berlangsung. Syahril menyatakan Bupati Bengkalis yang baru terpilih pernah berjanji akan membantu guru honorer saat kampanye. Namun, setelah dilantik menjadi bupati, Herliyan tidak memenuhi janjinya. (tim)

Ratusan Guru Unjuk Rasa di Bengkalis, Honor Belum Dibayar 6 Bulan

BENGKALIS (RS) Ratusan guru honorer berunjuk rasa di Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (8/6). Para guru menuntut Pemerintah Kabupaten Bengkali...
PEKANBARU (RS) Klub Istri Taat Suami menyatakan sudah merekrut 300 anggota di seluruh Indonesia. Ketua panitia klub ini Gina Puspita menyatakan deklarasi sesuai rencana, akan dilaksanakan 18 Juni mendatang di Jakarta.

Saat ini, Klub Istri Taat Suami melakukan sosialisasi di sejumlah daerah. Ketua panitia deklarasi Gina Puspita di Pekanbaru menyatakan yakin pembentukan kelompok yang anggotanya kalangan wanita ini berjalan lancer.

Menurut Gina, anggota klub tidak hanya berasal dari Global Ikhwan sebagai pemrakarsa, namun juga masyarakat umum. Gina mengakui sebagian kalangan belum memahami tujuan pendirian klub yang dipimpinnya.

Menurut Gina, Klub Istri Taat Suami didirikan untuk membentuk keluarga yang harmonis, menekan kekerasan dalam rumah tangga dan perselingkuhan. Kalangan yang menganggap klub ini merendahkan martabat perempuan dinilai tidak tepat.

“Jangan mengartikan klub ini sepotong, harus utuh untuk kepentingan keluarga yang harmonis,” ujar Gina, Jumat (10/6).

Klub Istri Taat Suami dianggap kontroversi karena menyatakan istri harus siap melayani suami lebih dari pelacur. Gina menjelaskan pernyataan ini bukan mengartikan istri seperti pelacur, namun memaknai istri harus mampu memberikan kebutuhan suami lebih baik dari perbuatan haram. Klub yang pertama kali dibentuk di Malaysia ini siap membuka dialog dengan aktivis perempuan di Indonesia. (tim)

Klub Istri Taat Suami Rekrut 300 Anggota

PEKANBARU (RS) Klub Istri Taat Suami menyatakan sudah merekrut 300 anggota di seluruh Indonesia. Ketua panitia klub ini Gina Puspita menyata...
PEKANBARU (RS) Istri Bendahara DPP Partai Demokrat Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni yang diduga terkait kasus korupsi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sedang membangun sebuah rumah mewah di Pekanbaru, Riau.

Menurut tetangganya, Neneng jarang pulang ke rumah sejak menikah dengan Nazaruddin. Neneng membangun rumah bergaya minimalis di Jl Dagang, Gang Amal, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Menurut warga, rumah di lahan seluas 220 meter persegi ini mulai didirikan sekitar Februari lalu.

Sejumlah pekerja terlihat melakukan pemasangan material bangunan di beberapa bagian rumah. Pekerja mengaku tidak tahu keberadaan Neneng hingga kini. Sehari-hari, pembangunan rumah ini diawasi abang Neneng, Syafrizal.

Meski belum selesai, rumah keluarga Neneng dan Nazaruddin di Pekanbaru terlihat menonjol dibanding warga sekitarnya. Menurut tetangga, rumah mewah ini dibangun Neneng untuk ibunya, Nurmani.

Warga mengungkapkan Neneng dan suaminya Nazaruddin jarang pulang ke Pekanbaru. Tetangga Neneng, Anna mengatakan keluarga Nazaruddin cukup dikenal di lingkungan Gang Amal. Lebih-lebih sejak kasus politisi Partai Demokrat tersebut muncul di media massa. Neneng dinilai suka bergaul, namun karena kesibukan, ia harus bolak-balik Jakarta-Pekanbaru sehingga jarang berjumpa warga.

“Neneng di lingkungan kami baik. Dia memang jarang ke Pekanbaru sejak nikah dengan Nazaruddin,” kata Anna, Kamis (9/6).

Komisi Pemberantsan Korupsi (KPK) akan memeriksa Neneng dan Nazaruddin terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2008. Kasus ini mendapat sorotan di Pekanbaru karena melibatkan warga setempat. (tim)

Istri Nazaruddin Bangun Rumah Mewah di Pekanbaru

PEKANBARU (RS) Istri Bendahara DPP Partai Demokrat Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni yang diduga terkait kasus korupsi di Kementerian Tenaga Ke...


ROKAN HULU (RS) Ratusan korban keracunan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rokan Hulu dan sejumlah puskesmas, Senin (13/6). Kondisi sebagian korban mulai membaik setelah menjalani perawatan.

Warga dirawat di Ruang Mawar RSUD Rokan Hulu dan beberapa puskesmas di Kecamatan Kepenuhan, Rokan Hilir. RSUD Rokan Hulu menampung sedikitnya 36 pasien, terdiri dari anak-anak dan orang tua. Korban mengalami pusing, muntah dan mual-mual. Kondisi sebagian warga Desa Rantau Binuang Sakti, Kecamatan Kepenuhan ini mulai membaik.

Namun, pasien masih membutuhkan perawatan para medis. Dinas Kesehatan Rokan Hulu mencatat jumlah korban keracunan 120 orang. Sebagian besar murid Madrasah Diniyah Awaliyah Al Qirom, Kecamatan Kepenuhan. Mereka mengalami keracunan setelah menyantap mie instant dalam acara perpisahan sekolah, Minggu (12/6).

Direktur RSUD Rokan Hulu Nyoman Suharta menyatakan penyebab keracunan belum bisa dipastikan. Sampel makanan yang dikonsumsi warga sudah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Pekanbaru. “ Kami menggratiskan seluruh biaya pengobatan pasien,” kata Nyoman. (tim)

Ratusan Korban Keracunan Masih Dirawat di Rokan Hulu

ROKAN HULU (RS) Ratusan korban keracunan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rokan Hulu dan sejumlah puskesmas, Seni...

Jumat, 10 Juni 2011



www.riauspot.com membuka kerja sama dengan perusahaan swasta, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bidang jurnalistik, dokumentasi dan pendidikan. Silakan hubungi kantor redaksi di Jl Dirgantara 8 No. 67 Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau.

Hubungi Kami

www.riauspot.com membuka kerja sama dengan perusahaan swasta, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bidang jurnalistik, dokumentasi dan pen...
Konsultan Media
Raja Adnan


Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi
Vitra
AR

Koordinator Liputan
Indra Yosserizal


Redaktur
Wan Hendrizal


Reporter
Bambang Sampurno, Despandri, Zulfan Kurnia

Pengelola
Indonesia Monitoring Development

Alamat Redaksi
Jl Dirgantara
8 No. 67 Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau
Kode Pos 28000 PO BOX 1413



Susunan Redaksi

Konsultan Media Raja Adnan Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi Vitra AR Koordinator Liputan Indra Yosserizal Redaktur Wan Hendrizal Reporter B...

Rabu, 08 Juni 2011


Redaksi www.riauspot.com menerima masukan, saran dan kritik anda. Silakan hubungi PO BOX 1413. Seluruh berita yang dimuat di www.riauspot.com dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Redaksi mengizinkan pengutipan berita dengan ketentuan mencantumkan riauspot.com.

Forum Anda

Redaksi www.riauspot.com menerima masukan, saran dan kritik anda. Silakan hubungi PO BOX 1413. Seluruh berita yang dimuat di www.riauspot.co...

Tarif Iklan

1. Flash Player 300 X 250 pixel = 1.500.000 perbulan

2. Picture 300 X 250 pixel = 1.000.000 perbulan
3. Top Ads 460 X 100 pixel = 2.000.000 perbulan

Alamat Iklan
Jl Dirgantara 8 No. 67 Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau
Kode Pos 28000 PO BOX 1413

Kontak Iklan
Eni Fitriana : 08127616057

Email Marketing
marketing@riauspot.com

Layanan Iklan

Tarif Iklan 1. Flash Player 300 X 250 pixel = 1.500.000 perbulan 2. Picture 300 X 250 pixel...

 

berdaulat.co © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com, Plugins By MyBloggerLab.com