Rokan Hulu (Segmennews.com)- Konflik buruh Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) dan Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (SPPP) di PT. Kencana Persada Nusantara (KPN) atau PT Geng Kabupaten Rokan Hulu yang terjadi beberapa bulan ini berakhir damai.
Perdamaian ini atas kerjasama pihak Upika, Mapolres Rokan Hulu (Rohul). Kapolres Rohul AKBP Yudi Kurniawan SIK, Msi melalui Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat, AKP Muslim Hidayat Rambe bersama Kapolsek Tambusai AKP Jamil Hasibuan, di depan Kantor PT KPN, Sabtu (29/12) menjelaskan bahwa situasi konflik buruh saat ini telah aman, namun sebelum ada putusan DPRD Rohul, kedua organisasi buruh belum bisa membawa bendera mereka masing-masing.
“Sekarang, semuanya sudah dalam keadaan tertib, masyarakat Desa Batang Kumu saat ini dipekerjakan perusahaan, disamping itu juga adanya himbauan menjelang tahun baru 2013, adanya pemasangan spanduk agar bertuliskan sambut tahun baru tanpa pertikaian,” tukas AKP Jamil.
Menurut Humas Perusahaan PT. KPN Syahril, selama terjadi pertikaian dualisme organisasi buruh tersebut, perusahaan mereka sudah dirugikan, sebab para pengusaha Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit tidak berani masuk ke perusahaan.
“Biasanya TBS masuk 700 ton tiap hari, namun sejak konflik itu TBS hanya 400 ton perhari, ditaksir kerugian mencapai Miliaran rupiah per harinya,” sampainya. (dab)
Perdamaian ini atas kerjasama pihak Upika, Mapolres Rokan Hulu (Rohul). Kapolres Rohul AKBP Yudi Kurniawan SIK, Msi melalui Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat, AKP Muslim Hidayat Rambe bersama Kapolsek Tambusai AKP Jamil Hasibuan, di depan Kantor PT KPN, Sabtu (29/12) menjelaskan bahwa situasi konflik buruh saat ini telah aman, namun sebelum ada putusan DPRD Rohul, kedua organisasi buruh belum bisa membawa bendera mereka masing-masing.
“Sekarang, semuanya sudah dalam keadaan tertib, masyarakat Desa Batang Kumu saat ini dipekerjakan perusahaan, disamping itu juga adanya himbauan menjelang tahun baru 2013, adanya pemasangan spanduk agar bertuliskan sambut tahun baru tanpa pertikaian,” tukas AKP Jamil.
Menurut Humas Perusahaan PT. KPN Syahril, selama terjadi pertikaian dualisme organisasi buruh tersebut, perusahaan mereka sudah dirugikan, sebab para pengusaha Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit tidak berani masuk ke perusahaan.
“Biasanya TBS masuk 700 ton tiap hari, namun sejak konflik itu TBS hanya 400 ton perhari, ditaksir kerugian mencapai Miliaran rupiah per harinya,” sampainya. (dab)
Konflik Buruh di PT KPN Kondusif
Rokan Hulu ( Segmennews.com )- Konflik buruh Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) dan Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (S...