Rabu, 27 Juli 2011

Mahasiswa Bentrok dengan Polisi Saat Unjuk Rasa Tuntut Pemilukada Bersih

PEKANBARU (RS) Sekitar 200 mahasiswa bentrok dengan polisi dalam unjuk rasa menuntut pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) bersih di Pekanbaru, Rabu (7/7). Mahasiswa mencurigai adanya upaya menunda pemungutan suara ulang dalam pemilihan Wali Kota Pekanbaru.

Unjuk rasa tiba-tiba ricuh saat ratusan mahasiswa memaksa masuk Kantor Gubernur Riau, Jl Sudirman, Pekanbaru. Mahasiswa dari berbagai universitas di Riau ini dihadang puluhan anggota Poltabes Pekanbaru.

Aksi saling pukul terjadi dan melukai beberapa pengunjuk rasa di depan gerbang Kantor Gubernur Riau. Mahasiswa dan ibu-ibu sempat memblokir Jl Sudirman sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

“Kami menuntut tidak ada rekayasa dalam pemilukada. KPU dan Pelaksana Tugas Wali Kota Pekanbaru harus netral. Jika tidak, rakyat akan bergerak,” tegas seorang pengunjuk rasa, Ifdal.

Massa juga menuntut Gubernur Riau Rusli Zainal tidak mengintervensi pemilihan Wali Kota Pekanbaru. Menurut mahasiswa, Rusli Zainal dan KPU Pekanbaru seharusnya berada di tengah dalam menjalankan demokrasi di daerah. Gubernur Riau diminta tidak berpihak ke salah satu calon Wali Kota Pekanbaru yang juga istrinya, Septina Primawati.

Massa mendesak pemungutan suara ulang dilaksanakan sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi, yakni bulan September 2011. Mahasiswa akhirnya membubarkan diri setelah menyampaikan aspirasi. (asr)

About the Author

aried

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 

berdaulat.co © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com, Plugins By MyBloggerLab.com